Rabu, 09 November 2011

Legenda Mamoth

Mammoth adalah nenek moyang gajah yang kita kenal sekarang. Mammoth hidup pada jaman es sekitar dua juta tahun yang lalu. Tetapi, meskipun nenek moyangnya, Mammoth memiliki banyak perbedaan dengan Gajah. Misalnya saja, berat tubuh Mammoth bias mencapai 6 ton, sedangkan Gajah hanya mencapai 5 ton saja. Kemudian bentuk telinga Mammoth jauh lebih kecil dari telinga Gajah. Panjang ekor mereka pun berbeda, ekor Gajah lebih panjang dari ekor Mammoth. Yang menarik bulu Mammoth lebih panjang dari bulu Gajah yang bisa mencapai satu meter. Tak heran jika sebagian bulunya mencapai tanah. Mammoth sendiri memiliki Gading yang panjang. Bentuknya agak melingkar . Gading ini digunakan untuk memisahkan salju atau es dari tumbuhan yang akan dimakannya. Mammoth ini mengalami kepunakan pada akhir jaman es. Keberadaan Mammoth ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Mammoth. Fosil Mammoth banyak ditemukan di daratan Eropa dan Amerika Utara. Dari fosil-fosi inilah para ilmuan mempelajari kehidupan Mammoth pada masa lalu. Selain itu, mereka juga bisa mengetahui penyebab hewan ini. Lalu, apa penyebab punahnya Mammoth? Para ilmuan menduga salah satu penyebab adalah perubahan iklim yang drastic sekitar 10.000 hingga 15.000 tahun yang lalu. Pada saat itu temperature naik, sehingga es mencair dan Mammoth tidak bisa beradaptasi dengan kondisi ini.
gajah purba, mammoth 
antartika
Ada isu bahwa Mammoth akan di hidupkan lagi diwaktu yang akan datang

Pada 1990-an, ilmuwan telah berupaya mempelajari kemungkinan pemulihan inti sel dari kulit dan jaringan otot Mammoth yang ditemukan di Siberia, Rusia. Namun, upaya ini gagal karena inti sel tersebut telah rusak parah oleh suhu dingin yang ekstrim.
Ilmu pengetahuan jauh dari putus asa. Pada 2008, Dr Teruhiko Wakayama dari Pusat Pengembangan Biologi Jepang, RIKEN, memelopori teknologi kloning tikus dari sel-sel tikus lain yang telah dibekukan selama 16 tahun. Teknologi yang sama akan diterapkan untuk Mammoth.
Upaya melahirkan kembali hewan yang punah pada sekitar 5.000 tahun lalu ini akan dikembangkan Profesor Akira Iritani dari Kyoto University. “Sekarang masalah teknis telah diatasi. Semua yang kita butuhkan adalah sampel yang baik dari jaringan lunak dari Mammoth beku,” kata Iritani seperti dikutip The Daily Telegraph.
Iritani berencana melakukan perjalanan ke Siberia untuk mencari sisa-sisa Mammoth, berupa sampel kulit atau jaringan. Iritani hanya butuh sampel ini sekecil 3 cm persegi. Jika tidak berhasil, ia berencana meminta sampel dari ilmuwan Rusia.
Inti sel dari kulit atau jaringan otot Mammoth akan dimasukkan ke sel telur Gajah Afrika yang bertindak sebagai induk pengganti (surrogate mother). Masa kehamilan diperkirakan perlu sekitar 600 hari. Sebelumnya, tahap persiapan hingga Gajah Afrika bisa dihamili, memerlukan waktu sekitar dua tahun.
“Sampai saat ini, tingkat keberhasilan dalam kloning sapi sangat kecil. Tapi, ada kemungkinan sekitar 30 persen. Saya pikir kami memiliki kesempatan yang cukup untuk kesuksesan dan Mammoth sehat bisa lahir di empat atau lima tahun lagi,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar